Logoweb6

Written by pa-banggai. Hits: 1879

Catatan Perjalanan #1: Perjalanan Banggai ke Palu 

WhatsApp Image 2023-08-21 at 10.38.34.jpeg

 

Perjalanan dimulai pada hari Senin, 07 Agustus 2023, pukul 12.00, para perwakilan kontingen Pengadilan Agama Banggai bersiap menuju pelabuhan rakyat. Personel yang berjumlah 12 orang berangkat menaiki kapal Rejeki Baru. Kapal Rejeki Baru merupakan kapal yang biasa ditumpangi oleh masyarakat untuk mencapai Luwuk, selain Kapal Harapanku Mekar dan Lady Vierra. Biasanya juga kapal ini beroperasi setiap hari dan berangkat antara pukul 12.00 dan 13.00 WITA. Keberangkatan Kontingen Banggai dilepas oleh para keluarga dan kerabat, serta beberapa rekan kantor yang menyempatkan hadir disela-sela istirahat makan siang. Ombak yang cukup kencang tidak menyurutkan semangat kami untuk bertandang ke Kota Palu.

WhatsApp Image 2023-08-07 at 13.50.33.jpeg

Sebelum kapal berlayar, kami menyempatkan untuk makan siang bersama di atas kapal. Terlihat kami sangat menikmati makan siang dengan menu ayam krispi walaupun tempat makan kami berada di ranjang berderet di tengah-tengah bagian kapal. Terkadang bau asap solar juga tercium, namun hal tersebut bukan masalah berarti bagi kami. Akhirnya, pukul 13.00 WITA kapal berangkat membelah ombak Banggai Laut yang kencang. Untuk beberapa jam kedepan, kami harus berdamai dengan gelombang laut.

Sekitar 15 menit sebelum berlabuh di Luwuk, kami bisa melihat dengan jelas gemerlap lampu Kota Luwuk yang menbentang disepanjang garis pantai. Sesekali terlihat juga lampu-lampu di atas pegunungan, karna memang Kota Luwuk memliki keadaan geografis yang unik. Pegunungan tidak jauh dari laut. Dan pelabuhan yang akan kami singgahi tidak jauh juga dari pegunungan. Lalu, sesampainya disana, kami langsung dijemput oleh mobil yang akan mengantarkan kami ke Kota Palu. Perjalanan darat sejauh 600 km dengan waktu tempuh 14 jam kami lalui.

Persinggahan kami pertama berada di Kecamatan Pagimana, yang masih masuk Kabupaten Luwuk. Disana kami makan malam dengan menu ikan kuah asam dan mi instan. Tidak ketinggalan untuk merebahkan punggung sejenak sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan panjang kami ke kota selanjutnya, yaitu Kabupaten Tojo Una-Una yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Banggai. Dan tepat saat adzan subuh berkumandang kami telah sampai di tengah-tengah Kabupaten Tojo Una-Una, tepatnya di Kecamatan Ampana sebagai ibukotanya. 

WhatsApp Image 2023-08-08 at 09.34.18.jpeg

Saat matahari telah terik, kami sudah sampai di Kabupaten Poso. Disepanjang jalan terlihat jelas hamparan sawah dilatarbelakangi oleh pegunungan yang berjajar. Tak luput kami melihat di google maps mencari-cari destinasi wisata yang ada disana. Ditemukan beberapa pemandian air panas yang menandakan bahwa aktivitas vulkanik masih berlangsung di pegunungan tersebut. Berbeda dengan Panitera Muda Permohonan Pengadilan Agama Banggai, Bapak Rudi Hartono, S.H.I., M.H., yang terlihat menikmati dan memerhatikan banyaknya rumah walet yang mudah sekali dilihat disepanjang jalan pinggiran Kabupaten Poso. Tak lama kemudian kami pun berhenti di rumah makan untuk sejenak melepas lelah.

WhatsApp Image 2023-08-21 at 10.43.23.jpeg

Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Kabupaten Parigi. Bagi yang belum pernah melakukan perjalanan dari Banggai ke Palu akan sedikit terkagum-kagum bagaimana banyaknya tempat peribadatan yang dibangun oleh pemeluk agama Hindu di Kabupaten Parigi. Tidak berselang lama kami sudah memasuki area pegunungan yang disebut sebagai Kebun Kopi. Bilamana sudah sampai di daerah ini, maka perjalanan ke Palu tidaklah jauh lagi. Hanya sekitar 1 jam saja kami telah sampai di Palu dan disambut dengan panas terik matahari siang.

Add comment


Security code
Refresh

cctv