Ketua Pengadilan Agama Banggai Hadiri Pembukaan MTQ ke-10
Banggai Laut, 12 November 2023 - Mohamad Adam, S.H.I., Ketua Pengadilan Agama Banggai, menjadi salah satu tamu undangan dalam acara pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-10 yang berlangsung di Desa Adean, Kecamatan Banggai Tengah, Kabupaten Banggai Laut, pada hari Minggu, 12 November 2023. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Bupati Banggai Laut, Sofyan Kaepa, S.H., Wakil Bupati Banggai Laut, Ablit Hi. Ilyas, SH, dan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banggai Laut, Riatman A. Nursin. Pembukaan MTQ ke-10 ini dimulai dengan upacara resmi yang dipimpin oleh Bupati Banggai Laut, Sofyan Kaepa. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan pentingnya pengembangan dan pemahaman Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Acara ini menjadi wadah bagi para peserta untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam membaca dan memahami Al-Quran.
Sejarah MTQ Indonesia dimulai pada tahun 1940 dengan berdirinya Jami'iyyatul Qurro wal Huffadz yang didirikan oleh Nahdlatul Ulama, ormas islam dengan jumlah anggota terbesar di Indonesia. MTQ pertama kali diselenggarakan di Makassar pada bulan Ramadhan tahun 1968, fokus pada tilawah dewasa dengan menghasilkan Qari Ahmad Syahid dari Jawa Barat dan Muhammadong dari Sulawesi Selatan. Kesuksesan MTQ pertama mendorong penyelenggaraan MTQ kedua di Banjarmasin pada tahun 1969, diikuti oleh MTQ ketiga di Jakarta pada tahun 1970, yang diselenggarakan dengan meriah. Sejak saat itu, MTQ semakin dikenal oleh umat Muslim di seluruh Indonesia.
Hingga saat ini, MTQ telah diadakan sebanyak sekitar 28 kali. Seiring dengan perkembangan dunia Islam, MTQ tidak hanya memfasilitasi tilawah dewasa, melainkan juga mencakup Tahfizh Qur’an, Fahmil Qur’an, Syarhil Qur’an, Khattil Qur’an, dan Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an. Berikut adalah daftar tahun dan tempat penyelenggaraan MTQ Nasional sejak pertama kali diadakan:
- 1968: Kota Makassar, Sulawesi Selatan
- 1969: Bandung, Jawa Barat
- 1970: Banjarmasin, Kalimantan Selatan
- 1971: Medan, Sumatra Utara
- 1972: Jakarta, DKI Jakarta
- 1973: Mataram, Nusa Tenggara Barat
- 1974: Surabaya, Jawa Timur
- 1975: Palembang, Sumatera Selatan
- 1976: Samarinda, Kalimantan Timur
- 1977: Manado, Sulawesi Utara
- 1979: Semarang, Jawa Tengah
- 1981: Banda Aceh, Aceh
- 1983: Padang, Sumatra Barat
- 1985: Pontianak, Kalimantan Barat
- 1988: Bandar Lampung, Lampung
- 1991: Yogyakarta, DIY Yogyakarta
- 1994: Pekanbaru, Riau
- 1997: Jambi, Jambi
- 2000: Palu, Sulawesi Tengah
- 2003: Palangkaraya, Kalimantan Tengah
- 2006: Kendari, Sulawesi Tenggara
- 2008: Serang, Banten
- 2010: Bengkulu, Bengkulu
- 2012: Ambon, Maluku
- 2014: Batam, Kepulauan Riau
- 2016: Mataram, Nusa Tenggara Barat
- 2018: Medan-Deli Serdang, Sumatera Utara
- 2020: Padang- Padang Pariaman, Sumatera Barat
- 2022: Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan
Berdasarkan informasi yang dikutip dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Presiden Jokowi, saat meresmikan pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional ke-28 pada tahun 2020, menyatakan bahwa tujuan utama MTQ adalah untuk meresapi dan mengintegrasikan ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, serta memperkuat identitas dan nilai-nilai Islam guna memantapkan dasar keberagamaan dalam struktur masyarakat dan bangsa. Menurut Ketua Penyelenggara, Eni Sosiatman, tujuan penyelenggaraan MTQ adalah sebagai wadah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia, terutama dalam bidang seni baca Al-Qur’an dan pemahaman mendalam terhadap isi Al-Qur’an.
MTQ dianggap sebagai metode dan media dakwah yang sangat efektif dalam mengakar kan nilai-nilai Al-Qur’an di tengah masyarakat Indonesia. Selain itu, MTQ juga memiliki peran sebagai katalisator untuk memperkuat kerukunan hidup antar umat beragama, baik dalam lingkup lokal maupun nasional.